Puisi Hari Ibu yang Sedih Menyentuh Hati
Begitu mulia hati seorang ibu yang ikhlas merawat putra-putri tercinta mereka. Kisah kasih sayang ibu terhadap sang buah hati telah dimulai sejak dalam kandungan. Pada waktu kita masih berada di dalam perut ibunda, masih belum berbentuk manusia, ibu kita sudah sangat berhati-hati menjaga kita
Pada waktu hamil, ibu dengan hati-hati menjaga kita yang masih berada dalam rahim beliau. Setelah lahir ke dunia, setiap waktu kita selalu disayang-sayang dengan penuh kasih, dirawatnya kita dengan penuh kehati-hatian.
Beranjak besar, kita seringkali lupa akan hal itu, kita lupa bahwa kita pernah menjadi makhluk tidak berdaya yang dirawat ibu dengan penuh kasih sayang. Kita sering melupakan hal itu, sehingga terkadang mengucapkan dan melakukan hal yang tidak sopan terhadap ibu.
Tentu hal tersebut bukan hal yang baik, sebisa mungkin kita harus bisa menyayangi ibu jangan malah menghardik atau memarahinya.
Adapun kata-kata di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang ibu yang biasanya diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Baca Juga: Kumpulan Puisi tentang Mati Menyentuh Hati
Mama, Semoga Cepat Sembuh
Mama, tubuh ringkihmu
tergolek lemah di ranjang rumah sakit
dengan infus yang bergelantung di sisi ranjang
engkau tetap memaksan diri untuk tersenyum
Semalam,
kami membawamu ke tempat itu
karena tiba-tiba tubuhmu menggigil
dan suhu tubuhmu sangat panas
Engkau juga mengatakan bahwa kepala
rasanya sakit sekali
Di kamar rumah sakit
Aku menunggu agar engkau cepat sembuh
Kupegang tanganmu yang begitu kurus
Aku teringat ketika dulu
aku menderita sakit
engkau dengan sabar
selalu menemaniku
menyuapiku
dan selalu menghiburku
agar tidak takut dengan jarum suntik
Sekarang, engkaulah yang harus terbaring
sebagai seorang pesakitan
Kuberharap semoga engkau cepat sembuh, Mama
Inginku Mengulang Masa Kecil
Terkenang aku akan masa kecilku
yang penuh dengan kegembiraan
Terbayang olehku
kasih sayang yang diberikan oleh ibuku
Dengan sabar beliau
selalu mendongengkan cerita
pengantar tidur
hingga kemudian perlahan-lahan
mataku terpejam
kemudian tertidur pulas
Ketika aku bersekolah
setiap pagi
Ibu selalu membuatkanku sarapan
yang menunya masih aku ingat sampai sekarang
Ibu, sekarang putramu ini
telah dewasa dan memiliki keluarga sendiri
Aku tak akan mungkin bisa melupakan
jasa-jasamu
bahkan aku tak akan mungkin bisa
membalas semua kebaikanmu
kepadaku
Baca Juga: Kumpulan Puisi tentang Politik dan Rakyat Indonesia
Sepotong baju Kesayangan Ibu
Hari ini aku membersihkan lemari pakaianku
tanpa sengaja aku menemukan sepotong baju kesayangan Ibu
Aku masih mengingat dengan jelas baju itu
dulu, ketika aku masih kecil
saat sedang bermain dengan teman-teman
ada seorang anak yang membuatku menangis
Aku berlari ke dalam rumah
seketika kupeluk ibuku
Aku usapkan air mataku di baju ibu
Dengan lembut Ibu mengelus kepalaku
dan menghiburku
Namun aku makin kencang memeluk ibuku
Baju itulah yang baru saja aku temukan
di lemari pakaianku
Baju itu tidak sengaja tertinggal di rumahku
ketika pada suatu hari
Ibu bertandang ke rumahku
Esok hari, aku berjanji
akan mengajak anak istri
datang ke rumah Ibu di kampung
Pada waktu hamil, ibu dengan hati-hati menjaga kita yang masih berada dalam rahim beliau. Setelah lahir ke dunia, setiap waktu kita selalu disayang-sayang dengan penuh kasih, dirawatnya kita dengan penuh kehati-hatian.
Beranjak besar, kita seringkali lupa akan hal itu, kita lupa bahwa kita pernah menjadi makhluk tidak berdaya yang dirawat ibu dengan penuh kasih sayang. Kita sering melupakan hal itu, sehingga terkadang mengucapkan dan melakukan hal yang tidak sopan terhadap ibu.
Tentu hal tersebut bukan hal yang baik, sebisa mungkin kita harus bisa menyayangi ibu jangan malah menghardik atau memarahinya.
Adapun kata-kata di bawah ini merupakan kumpulan puisi tentang ibu yang biasanya diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Mama, Semoga Cepat Sembuh
Mama, tubuh ringkihmu
tergolek lemah di ranjang rumah sakit
dengan infus yang bergelantung di sisi ranjang
engkau tetap memaksan diri untuk tersenyum
Semalam,
kami membawamu ke tempat itu
karena tiba-tiba tubuhmu menggigil
dan suhu tubuhmu sangat panas
Engkau juga mengatakan bahwa kepala
rasanya sakit sekali
Di kamar rumah sakit
Aku menunggu agar engkau cepat sembuh
Kupegang tanganmu yang begitu kurus
Aku teringat ketika dulu
aku menderita sakit
engkau dengan sabar
selalu menemaniku
menyuapiku
dan selalu menghiburku
agar tidak takut dengan jarum suntik
Sekarang, engkaulah yang harus terbaring
sebagai seorang pesakitan
Kuberharap semoga engkau cepat sembuh, Mama
Inginku Mengulang Masa Kecil
Terkenang aku akan masa kecilku
yang penuh dengan kegembiraan
Terbayang olehku
kasih sayang yang diberikan oleh ibuku
Dengan sabar beliau
selalu mendongengkan cerita
pengantar tidur
hingga kemudian perlahan-lahan
mataku terpejam
kemudian tertidur pulas
Ketika aku bersekolah
setiap pagi
Ibu selalu membuatkanku sarapan
yang menunya masih aku ingat sampai sekarang
Ibu, sekarang putramu ini
telah dewasa dan memiliki keluarga sendiri
Aku tak akan mungkin bisa melupakan
jasa-jasamu
bahkan aku tak akan mungkin bisa
membalas semua kebaikanmu
kepadaku
Baca Juga: Kumpulan Puisi tentang Politik dan Rakyat Indonesia
Sepotong baju Kesayangan Ibu
Hari ini aku membersihkan lemari pakaianku
tanpa sengaja aku menemukan sepotong baju kesayangan Ibu
Aku masih mengingat dengan jelas baju itu
dulu, ketika aku masih kecil
saat sedang bermain dengan teman-teman
ada seorang anak yang membuatku menangis
Aku berlari ke dalam rumah
seketika kupeluk ibuku
Aku usapkan air mataku di baju ibu
Dengan lembut Ibu mengelus kepalaku
dan menghiburku
Namun aku makin kencang memeluk ibuku
Baju itulah yang baru saja aku temukan
di lemari pakaianku
Baju itu tidak sengaja tertinggal di rumahku
ketika pada suatu hari
Ibu bertandang ke rumahku
Esok hari, aku berjanji
akan mengajak anak istri
datang ke rumah Ibu di kampung
Posting Komentar untuk "Puisi Hari Ibu yang Sedih Menyentuh Hati "