30 Contoh penggunaan di sebagai Kata depan dan di sebagai Imbuhan
Penulisan "di" ini memang sepele namun cukup mengganggu kenikmatan membaca kata. Apabila kita rajin membaca status facebook terkadang ada kata-kata yang terasa janggal untuk kita baca, misalnya seputar penggunaan di.
Banyak sekali salah kaprah pada saat penulisan di dalam kalimat. Misalnya di jual, di makan. Kemudian ada juga dirumah, disekolah. Penulisan tersebut jelas keliru, yang benar adalah.
a. dijual
b. dimakan
c. di rumah
d. di sekolah
Penulisan "di" ada yang dipisah dengan kata sesudahnya, ada juga yang disambung. Lalu kapan ketentuan tersebut digunakan. Untuk kata depan penggunaan "di" harus dipisah. Sebaliknya jika berfungsi sebagai imbuhan, di harus digandeng.
Cara untuk membedakan "di" sebagai kata depan dan di sebagai imbuhan adalah :
a) Tambahkan “me” di awal kata dimaksud.
b) Setelah ditambahkan “me”, lihat apakah kata tersebut menjadi padu ataukah rancu.
Jika menjadi padu, artinya kata tersebut merupakan imbuhan. Jika malah menjadi rancu, artinya kata tersebut merupakan kata depan.
Untuk lebih jelasnya, sila perhatikan contoh di bawah ini.
Kata Depan di.
Kata depan diikuti oleh kata yang termasuk keterangan tempat, misalnya
1. Di mana rumahmu ?
2. Agar mendapat banyak pahala, sebaiknya kita salat di masjid.
3. Aku dan Ardi akan berlibur ke Yogyakarta.
4. Pak Iwan membeli pensil di toko buku.
5. Ayahnya selalu menunggu di depan rumah, setiap pagi
6. Aku baru saja meletakkan buku di atas meja belajar.
7. Kau letakkan saja belanjaan ibu di depan pintu.
8. Aku sudah menunggumu di taman kota Semarang.
9. Pada hari ini, aku akan menginap di hotel Wijayakusuma.
10. Sesuai yang sudah dijanjikan, ia akan menerima rumah dan tanah di Surabaya.
11. Aku menyimpan uang di laci kamarku.
12. Baik di rumah maupun di sekolah, Rina selalu rajin belajar.
13. Akhirnya ia diterima bekerja di kantor pajak.
14. Aldo gemar membaca buku di perpustakaan sekolah.
15. Sore tadi, aku bertemu Lena di bandara Ahmad Yani.
Imbuhan di
Kata dasar dalam Imbuhan di biasanya adalah kata kerja, misalnya:
1. Aku mengambil koran yang baru saja dibaca oleh ayah.
2. Sepotong kue baru saja dimakan oleh Tristan.
3. Setelah dirawat selama lima tahun, burung itu akhirnya dilepas ke alam bebas.
4. Daripada memenuhi gudang, benda-benda tua itu akhirnya dibuang.
5. Seekor tikus dimakan kucing.
6. Mobil antik itu akhirnya dijual oleh pemiliknya.
7. Aku terkejut melihat tanamanku dirusak tikus.
8. Rida dicari Ratih di rumah Dewi.
9. Karena dianggap mengganggu, kucing itu dibuang ke luar kota.
10. Buku yang diambil Rita di mejaku itu milik Gunawan.
11. Rumah itu akhirnya diserahkan kepada anaknya.
12. Setiap hari, Luna diantar ayahnya pergi ke sekolah.
13. Markas tentara itu hancur berantakan karena diserang rayap.
14. Tiang bendera itu roboh karena ditabrak sepeda motor.
15. Menurut penelitian, seorang anak tidak boleh diancam.
Banyak sekali salah kaprah pada saat penulisan di dalam kalimat. Misalnya di jual, di makan. Kemudian ada juga dirumah, disekolah. Penulisan tersebut jelas keliru, yang benar adalah.
a. dijual
b. dimakan
c. di rumah
d. di sekolah
Penulisan "di" ada yang dipisah dengan kata sesudahnya, ada juga yang disambung. Lalu kapan ketentuan tersebut digunakan. Untuk kata depan penggunaan "di" harus dipisah. Sebaliknya jika berfungsi sebagai imbuhan, di harus digandeng.
Cara untuk membedakan "di" sebagai kata depan dan di sebagai imbuhan adalah :
a) Tambahkan “me” di awal kata dimaksud.
b) Setelah ditambahkan “me”, lihat apakah kata tersebut menjadi padu ataukah rancu.
Jika menjadi padu, artinya kata tersebut merupakan imbuhan. Jika malah menjadi rancu, artinya kata tersebut merupakan kata depan.
Untuk lebih jelasnya, sila perhatikan contoh di bawah ini.
Kata Depan di.
Kata depan diikuti oleh kata yang termasuk keterangan tempat, misalnya
1. Di mana rumahmu ?
2. Agar mendapat banyak pahala, sebaiknya kita salat di masjid.
3. Aku dan Ardi akan berlibur ke Yogyakarta.
4. Pak Iwan membeli pensil di toko buku.
5. Ayahnya selalu menunggu di depan rumah, setiap pagi
6. Aku baru saja meletakkan buku di atas meja belajar.
7. Kau letakkan saja belanjaan ibu di depan pintu.
8. Aku sudah menunggumu di taman kota Semarang.
9. Pada hari ini, aku akan menginap di hotel Wijayakusuma.
10. Sesuai yang sudah dijanjikan, ia akan menerima rumah dan tanah di Surabaya.
11. Aku menyimpan uang di laci kamarku.
12. Baik di rumah maupun di sekolah, Rina selalu rajin belajar.
13. Akhirnya ia diterima bekerja di kantor pajak.
14. Aldo gemar membaca buku di perpustakaan sekolah.
15. Sore tadi, aku bertemu Lena di bandara Ahmad Yani.
Imbuhan di
Kata dasar dalam Imbuhan di biasanya adalah kata kerja, misalnya:
1. Aku mengambil koran yang baru saja dibaca oleh ayah.
2. Sepotong kue baru saja dimakan oleh Tristan.
3. Setelah dirawat selama lima tahun, burung itu akhirnya dilepas ke alam bebas.
4. Daripada memenuhi gudang, benda-benda tua itu akhirnya dibuang.
5. Seekor tikus dimakan kucing.
6. Mobil antik itu akhirnya dijual oleh pemiliknya.
7. Aku terkejut melihat tanamanku dirusak tikus.
8. Rida dicari Ratih di rumah Dewi.
9. Karena dianggap mengganggu, kucing itu dibuang ke luar kota.
10. Buku yang diambil Rita di mejaku itu milik Gunawan.
11. Rumah itu akhirnya diserahkan kepada anaknya.
12. Setiap hari, Luna diantar ayahnya pergi ke sekolah.
13. Markas tentara itu hancur berantakan karena diserang rayap.
14. Tiang bendera itu roboh karena ditabrak sepeda motor.
15. Menurut penelitian, seorang anak tidak boleh diancam.
Posting Komentar untuk "30 Contoh penggunaan di sebagai Kata depan dan di sebagai Imbuhan"